ketulusan seorang ibu

Sabtu, 23 Mei 2015

Abatoir- pemotongan ayam kampung


                                                       BAB II.   TINJAUAN PUSTAKA
D. Pemotongan Ayam Kampung
            Darah merupakan 8% dari bobot anak ayam yang baru menetas dan 7% dari bobot ayam dewasa. Sekitar 30% dari volume darah merupakan sel darah merah. Berbeda dengan bobot darah, bobot bulu mencapai 4,9% dari total bobot tubuh, tergantung umur, spesies dan jenis kelamin ternak unggas (Suprijatna et al., 2005). Kulit pada unggas merupakan pelindung tubuh yang memberikan perlindungan fisik terhadap organ-organ yang ada di bagian yang lebih dalam. Kulit pada unggas relative tipis dibandingkan dengan kulit pada mamalia. Karakteristik kulit pada unggas ditandai dengan tidak adanya kelenjar keringat kecuali pada bagian atas ekor (Rasyaf, 1996).
            Penyembelihan atau Scalding bertujuan untuk mengeluarkan darah secara optimum dengan memotong vena jugularis dan arteri karotid pada bagian leher atas dekat kepala dengan menggunakan metode pemotongan yang religius. Pengeluaran darah secara optimal akan mengurangi waktu pembusukan pada karkas, mengingat darah merupakan salah satu media yang baik dalam kontaminasi oleh mikrobia (Parry, 1989). Teknik pemotongan ternak unggas seperti angsa, ayam, itik dan kalkun agar memperoleh hasil yang baik, sebaiknya diistirahatkan sebelum dipotong. Setelah penyembelihan dilakukan pembersihan bulu dan untuk mempermudah pencabutan bulu, unggas dicelupkan kedalam air hangat antara 500C-800C selam waktu tertentu (Soeparno, 1992).
            Pada tempat prosesing ayam disembelih pada bagian leher deket kepala dengan memotong vena jugularis dan arteri karotid menggunakan  metode pemotongan yang religius. Setelah  pengeluaran darah (penyembelihan) dilakukan pencelupan (Scalding) dengan menggunakan air panas pada suhu waktu tertentu dan waktu tertentu  (Parry,1989). Lamanya perendaman merupakan faktor utama yang mempengaruhi hasil dibanding suhu perendaman. Jika suhu tinggi akan mengakibatkan suhu yang kurang memuaskan. Begitu juga dengan perendaman terlalu lama akan menyebabkan kulit  mudah terkelupas. Pelepasan kulit akan mengakibatkan meningkatnya kehilangan  kandungan air ketika karkas didinginkan atau dibekukan dan akan menyebabkan  noda- noda warna yang tidak diinginkan selama pendinginan dan pembekuan. Perendaman ini berfungsi untuk memudahkan pencabutan bulu ( Hadiwiyoto, 1992 ).
Setelah proses pencabutan bulu dilakukan eviserasi  untuk mengeluarkan  organ dalam, juga dilakukan  pemotongan kaki,kepala, dan leher sehingga diperoleh karkas. Organ dalam yang dikeluarkan  adalah organ yang terletak pada rongga dada dan perut. Organ visera yang layak untuk dimakan seperti giblet (hati, empedal, jantung) serta leher dan kepala biasanya setelah dipotong atau diambil akan dibersihkan sampai bersih dan dipak ( Parry, 1989). Eviserasi dilakukan untuk mengeluarkan jeroan ( tembolok, kerongkongan, empedal, hati, usus, ginjal, indung telur) dan memotong bagian-bagian yang tidak dikehendaki seperti kaki, kepala, ujung sayap dan ekor (Hadiwiyanto,1992)


E. Rumah Potong Ayam
Rumah pemotongan ayam harus  menjaga kebersihan, baik bangunannya maupun mesin-mesin yang digunakan dan terdapat standar SNI 01-6160-1999 (Standar RPU) dan SNI 01-3924-1995 (Standar karkas ayam pedaging) serta SK Mentan No. 306/ KPTS/TN 330/4/1994 tentang pemotongan unggas dan penanganan daging unggas serta hasil ikutannya.

Syarat-syarat untuk Mendirikan Rumah Potong Ayam

1.      Berada jauh dari pemukiman penduduk sebab rumah potong ayam selain menyebabkan  polusi bau, juga menyebabkan polusi lingkungan
2.      Mendapatkan izin dari masyarakat dan pemerintah( tanah sesuai peruntukkannya)
3.      Memiliki  sumber air yang cukup
4.      Berada di daerah yang mudah dicapai dengan kendaraan bermotor untuk mengangkut ayam hidup maupun karkas
5.      Relatif dekat dengan daerah pemasaran
6.      Ada fasilitas listrik dan telepon

Usaha pemotongan  ayam secara modern adalah pemotongan ayam di tempat tertentu dengan tetap mengacu pada kehalalan produk disertai dengan peningkatan sanitasi sehinnga di peroleh hasil yang lebih higienis.pada usaha pemotongan ayam secara modern juga memperhitungkan tata letak dalam bangunannya. Prinsip letak bagunan searah sehingga terpisah antara tempat kotor dan tempat bersih.


Peralatan untuk Rumah Potong Ayam
           
1.      Kendaraan pengangkut ayam hidup beserta keranjang untuk pengangkut ayam( bisa truk /mobil pick up) tergantung jumlah ayam yang akan dipotong.
2.      Kendaraan  pengangkut karkas sebaiknya mobil boks tertutup yang disertai pendingin supaya karkas tetap segar ketika sampai di pedagang karkas/ supermarket yang dituju.
3.      Pisau,pisau yang digunakan sebaiknya dari logam anti karat yang tajam.Pisau terdiri atas pisau untuk potong ayam dan pisau untuk potong tulang.
4.      Penampung darah
5.      Alat penggantung yang menjepit kedua kaki ayam dan menggantung kepalanya
6.      Alat pencelup ayam berisi air panas
7.      Alat pencabut bulu(plucker)
8.      Mesin untuk mengeluarkan bagian dalam ayam seperti hati, ampela dan usus
9.      Bak pencuci karkas
10.  Mesin untuk parting  (dada) ayam
11.   Meja penanganan bagian dalam ayam
12.  Bak pencuci bagian dalam ayam
13.   Bak pendingin karkas
14.   Bak pendingin jeroan/ bagian dalam ayam
15.  Keranjang untuk karkas
16.  Keranjang untuk jeroan ayam

Proses Pemotongan Ayam di Rumah  Potong ayam modern
1.      Penampungan sementara (holding bays)
2.      Penggantungan (overhead conveyor)
3.      Pemingsanan (stunning)
4.      Penyembelihan (Slaughtering)
5.      Pencelupan ke dalam air panas (scalding)
6.      Pencabutan bulu (defeathering)
7.      Pengeluaran jeroan (eviscerating)
a.       Pembersihan karkas
b.      Pembersihan jeroan
8.      Pendinginan (chilling)
9.      Pemotongan (cutting)
a.       Kepala (head)
b.      Kaki (shank)
c.       Bagian-bagian(parting)
10.  Pengkelasan (grading)
11.  Pengemasan (packing)
12.  Pelabelan (labelling)
13.  Pembekuan (freezing)
14.  Penyimpanan(storage)
15.  Pengangkutan produk (dispact)

Karkas dari rumah potong ayam modern berupa ayam utuh, atau bagian-bagian dada, paha, sayap, punggung, jeroan (biasanya dijual di supermarket menggunakan  lemari pendingin). Ada juga karkas yang dijual dalam beku dan disimpan dalam freezer (Rahayu et al,2011)


 
                                               BAB III. MATERI DAN METODE
A. Materi

4. Pemotongan Ayam Kampung
Materi yang digunakan adalah ayam broiler jantan dan betina umur minimal 35 hari dan ayam kampung jantan berumur 5 bulan. Peralatan yang digunakan pada pemotongan ayam meliputi pisau, alat pencabut bulu, plastik,tisu, baskom, talenan.
5. Rumah Potong Ayam
            Materi yang digunakan adalah ayam broiler jantan dan betina umur 1 bulan. Peralatan yang digunakan pada pemotongan ayam meliputi pisau, mesin pencabut bulu, baskom plastik, talenan.
B. Metode

4. Pemotongan Ayam Kampung
1. Lihatlah data yang diperlukan untuk praktikum dan laksanakan praktikum sesuai kebutuhan data tersebut.
2. Laksanakan prosesing pemotongan  dari ternak  diistirahatkan , penyembelihan, penghilangan bulu, eviserasi , pemotongan kepala dan kaki , grading (USDA)  dan pemotongan karkas.
3. Buatlah laporan sementara dari hasil yang telah diamati dan mintalah pengesahan dari asisten yang telah ditunjuk.
5. Rumah Potong ayam
1. Lihatlah data yang diperlukan untuk praktikum dan laksanakan praktikum sesuai kebutuhan data.
2. Amatilah prosesing pemotongan unggas di Rumah Potong Unggas, dari ternak yang  diistirahatkan, penyembelihan, penghilangan bulu, eviserasi,pemotongan kepala dan kaki, grading USDA dan pemotongan karkas.
3. Buatlah laporan Sementara dari hasil yang telah diamati  dan mintalah pengesahan dari  asisten  yang telah ditunjuk.
 
  D. Pemotongan Ayam Kampung
  1.      Hasil Pengamatan
a.   Cara pengistirahatan : tidak dilakukan
b.      Cara pemingsanan : tidak dilakukan
c.       Cara penyembelihan : disembelih pada bagian leher dekat kepala dengan memotong vena jugularis dan arteri carotid
d.      Cara pencanbutan bulu : dilakukan dengan menggunakan tangan setelah penyembelihan
e.       Cara eviserasi : dilakukan dengan cara mengeluarkan organ dalam yang terletak pada rongga dada dan rongga perut.
f.       Cara grading : tidak dilakukan grading
g.      Cara karkasing : dilakukan pemotongan kaki, kepala dan leher, kemudian karkas ayam di potong lagi menjadi beberapa bagian yaitu dua buah sayap, satu bagian dada, satu bagian punggung dan dua bagian paha yang terdiri dari dua paha atas (thigh) dan dua paha bawah (drum stick)
h.      Cara pelayuan : tidak dilakukan pelayuan.

2.      D.Pembahasan
a.       Pengistirahatan
Pada praktikum kali ini, sebelum dipotong ayam tidak mengalami pemuasaan atau pengistirahatan. Hal ini dikarenakan ayam merupakan hewan tipe kecil, sehingga kemungkinan terjadinya stress ketika disembelih relative kecil.
b.      Pemingsanan
Pemingsanan tidak dilakukan, dikarenakan ayam merupakan hewan tipe kecil yang proses penyembelihannya lebih mudah tanpa memerlukan pemingsanan.
c.       Penyembelihan
Penyembelihan pada ayam dilakukan dengan cara menyembelih pada bagian leher dekat kepala dengan memotong vena jugularis dan arteri carotid serta memotong saluran makan dan saluran pernapasan.
d.      Pencabutan bulu
Proses pencabutan bulu dilakukan dengan menggunakan tangan setelah penyembelihan. Selain menggunakan tangan, pencabutan bulu bisa juga dilakukan dengan cara pencelupan (scalding) yaitu dengan cara setelah disembelih ayam dicelupkan ke dalam air panas kemudian bulu yang melekat pada tubuh ayam dapat dicabuti dengan mudah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hadiwiyanto (1992)  bahwa perendaman dipengaruhi faktor suhu dan lamanya perendaman. Lamanya perendaman merupakan faktor utama yang mempengaruhi hasil dibanding suhu perendaman. Jika suhu terlalu tinggi akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan. Begitu juga jika waktu perendaman terlalu lama akan menyebabkan kulit mudah terkelupas. Perendaman ini berfungsi untuk memudahkan pencabutan bulu           
e.       Eviserasi
Setelah proses pencabutan bulu, dilakukan eviserasi untuk mengeluarkan organ dalam. Eviserasi dilakukan dengan cara mengeluarkan organ dalam yang terletak pada rongga dada dan rongga perut. Organ visera seperti giblet ( hati, empedal, jantung ) proventrikulus, ventrikulus, serta intestinum dikeluarkan kemudian ditimbang. Selain itu juga dilakukan pemotongan kaki, kepala dan leher sehingga yang tersisa hanya bagian-bagian karkas yang siap untuk dikarkasing.
f.       Grading
Pada praktikum pemotongan ayam ini tidak dilakukan penilaian karkas (grading).
g.      Cara karkasing
Karkasing dilakukan dengan cara memotong karkas menjadi beberapa bagian, yaitu : sepasang sayap, satu bagian dada, satu bagian punggung dan dua pasang paha yang terdiri dari satu pasang paha atas (thigh) dan satu pasang paha bawah (drum stick). Setelah terpotong kemudian bagian-bagian karkas tersebut ditimbang.
h.      Pelayuan
Pelayuan bertujuan untuk mengawetkan karkas agar tidak terkontaminasi oleh bakteri. Pada praktikum pemotongan ayam ini tidak dilakukan pelayuan, hal ini disebabkan pada praktikum ini hanya bertujuan untuk mengetahui dan melaksanakan bagaimana cara proses penyembelihan, pencabutan bulu, eviserasi dan karkasing. Jadi karkas yang dihasilkan tidak dipasarkan, sehingga tidak dilakukan pelayuan.

E. Rumah Potong Ayam
  1. Hasil Pengamatan
4.  Cara pengistirahatan : tidak dilakukan
5.      Cara pemingsanan : tidak dilakukan
6.      Cara penyembelihan : disembelih pada bagian leher dekat kepala dengan memotong vena jugularis dan arteri carotid
7.      Cara pencanbutan bulu : dilakukan dengan menggunakan mesin pencabutan bulu setelah penyembelihan
8.      Cara eviserasi : dilakukan dengan cara mengeluarkan organ dalam yang terletak pada rongga dada dan rongga perut.
9.      Cara grading : tidak dilakukan grading
10.  Cara karkasing : dilakukan pemotongan kaki, kepala dan leher, kemudian karkas ayam di potong lagi menjadi beberapa bagian yaitu dua buah sayap, satu bagian dada, satu bagian punggung dan dua bagian paha yang terdiri dari dua paha atas (thigh) dan dua paha bawah (drum stick)
11.      Cara pelayuan : tidak dilakukan pelayuan.
12.  Pembahasan
a.       Pengistirahatan
Pada Rumah potong hewan yang kami amati, sebelum dilakukan pemotongan ayam, ayam yang akan dipotong tidak mengalami pemuasaan atau pengistirahatan. Hal ini dikarenakan ayam merupakan hewan tipe kecil, sehingga kemungkinan terjadinya stress ketika disembelih relative kecil.
b.      Pemingsanan
Pemingsanan tidak dilakukan, dikarenakan ayam merupakan hewan tipe kecil yang proses penyembelihannya lebih mudah tanpa memerlukan pemingsanan.
c.       Penyembelihan
Penyembelihan pada ayam dilakukan dengan cara menyembelih pada bagian leher dekat kepala dengan memotong vena jugularis dan arteri carotid serta memotong saluran makan dan saluran pernapasan.
d.      Pencabutan bulu
Proses pencabutan bulu dilakukan dengan menggunakan mesin pencabutan bulu setelah penyembelihan. Setelah menggunakan mesin pencabutan bulu, para pekerja di RPA melakukan pencelupan (scalding) yaitu dengan cara dicelupkan ke dalam air panas supaya  sisa bulu yang masih  melekat pada tubuh ayam dapat dicabuti dengan mudah. Hal ini sesuai dengan pendapat Hadiwiyanto (1992)  bahwa perendaman dipengaruhi faktor suhu dan lamanya perendaman. Lamanya perendaman merupakan faktor utama yang mempengaruhi hasil dibanding suhu perendaman. Jika suhu terlalu tinggi akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan. Begitu juga jika waktu perendaman terlalu lama akan menyebabkan kulit mudah terkelupas. Perendaman ini berfungsi untuk memudahkan pencabutan bulu.
e.       Eviserasi
Setelah proses pencabutan bulu, dilakukan eviserasi untuk mengeluarkan organ dalam. Eviserasi dilakukan dengan cara mengeluarkan organ dalam yang terletak pada rongga dada dan rongga perut. Organ visera seperti giblet ( hati, empedal, jantung ) proventrikulus, ventrikulus, serta intestinum dikeluarkan kemudian ditimbang. Selain itu juga dilakukan pemotongan kaki, kepala dan leher sehingga yang tersisa hanya bagian-bagian karkas yang siap untuk dikarkasing.
f.       Grading
Pada praktikum pemotongan ayam ini tidak dilakukan penilaian karkas (grading).
g.      Cara karkasing
Karkasing dilakukan dengan cara memotong karkas menjadi beberapa bagian, yaitu : sepasang sayap, satu bagian dada, satu bagian punggung dan dua pasang paha yang terdiri dari satu pasang paha atas (thigh) dan satu pasang paha bawah (drum stick). Setelah terpotong kemudian bagian-bagian karkas tersebut ditimbang.
h.      Pelayuan
Pelayuan bertujuan untuk megawetkan karkas agar tidak terkontaminasi oleh bakteri. Pada Rumah pemotongan ayam ini tidak dilakukan pelayuan, hal ini disebabkan pada Rumah pemotongan ayam ini hanya  melaksanakan proses penyembelihan, pencabutan bulu, eviserasi dan karkasing. Jadi  karkas ayam yang sudah ada setelah dilakukan eviserasi langsung dijual kepada pembeli yang sudah memesan, sehingga tidak dilakukan pelayuan.
                                                  


DAFTAR PUSTAKA
Parry, R.T. 1989. Technologi Development in Preslaughter Handling and Processing. Dalam : Prosesing of  Poultry. Hal 65-102. G.C. Mead. Ed. Elsevier Science Publisher Ltd. England.
Rasyaf. 1996. Memasarkan hasil Peternakan. Penebar swadaya. Jakarta.
Suprijatna, E ; Atmomarsono, U ; dan Kartasudjana R. 2005. Ilmu Dasar ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Cet Ke-1. UGM Press. Yogyakarta.
Hadiwiyoto, S. 1992. Kimia dan Teknologi Daging Unggas. Buku Monograf. PAU Pangan dan Gizi, UGM Press. Yogyakarta.
Rahayu, I. , T. Sudaryani, dan H. Santosa. 2011. Panduan lengkap Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta







Tidak ada komentar:

Posting Komentar