ketulusan seorang ibu

Rabu, 20 Mei 2015

Sebuah peti



Pertemuan kita sudah diatur..
Nama kita pun sudah diatur akan bertemu
Bagaikan sepasang nama yang disimpan Tuhan di dalam sebuah Peti
Kau penasaran? Yah.. begitu juga aku? Bahkan sangat penasaran
Rasanya kaerna aku penasaran ,aku ingin membuka semua peti,
Sebuah peti yang telah disembunyikan Tuhan
Beberapa peti sudah kutemukan disana..
Tapi bukan itu peti Namaku..
Peti itu disembunyikan rapi oleh Tuhan..
Karena Tuhan tahu aku dan kau belum siap untuk membukanya
Benar, aku pikir memang aku belum siap untuk membukanya
Aku berharap sepasang nama yang di peti itu, akan bertemu
Ketika sepasang nama kita sudah siap dan kita sudah sukses dunia dan akhirat
Kenapa? Kubilang bahagiakanlah orangtuamu dulu, baru kau membahagiakan orang yang baru kau kenal, walaupun itu aku.
Sama halnya dengan ku... aku juga akan membahagiakan orangtuaku dulu.
Aku berharap kita punya pola pikir yang sama walaupun kita berbeda. Tak mungkinlah mencari sebuah kesempurnaan,, jika kau ingin sama menikahilah dirimu sendiri..
Bahkan menurut penulis terkenal, darwis tere liye saja menuliskan sajaknya
“ Kita tidak akan pernah menemukan orang yang benar-benar  memahami kita, tahu kebiasaan kita, mengerti semua tentang kita. Impossible.”
“Tapi kita bisa menemukan orang yang sungguh –sungguh bersedia memahami kita. Dan itu lebih dari cukup, sepanjang kita juga bersungguh-sungguh memahaminya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar