Rumah biru dipertigaan jalan kita bertemu
Kau menyapaku duluan
Lalu kita mengenal dan bersahabat
Bercerita, tertawa, membagi kisah kehidupan
Ketertutupanku akan rahasia terbesarku sudah kuluapkan
padamu
Lega rasanya sejenak membagi kisahku
Awalnya kita saling membantu, saling membutuhkan
Dalam ruangan, di meja itu aku lega
Terima kasih telah menguraikan kesedihanku
Kamu membantuku menguraikan kisahku,
Kau pun terbantu olehku karena kisahku di papermu
Awalnya kita teman, lama kelamaan bersahabat
Tapi apakah mungkin bisa lebih dari itu?
Terima kasih sudah peduli
Menungguku di dalam
ruangan itu
Berisikan orang-orang yang kehilangan akal mereka
Ada yang bernyanyi , ada
yang tertawa bahkan ada yang berlari-lari kecil tanpa memakai busana
Dan mereka tertutup
pintu besi agar mereka tidak kemana-mana
Tapi tahukah kamu, aku ingin berubah seperti katamu
Logikaku kembali lagi, dan aku ingin sepertimu
Impianku sama sepertimu, semoga Allah selalu memberikan
kesuksesan untukmu
Karna kamu Ksatria baik hati yang menolong tanpa pamrih
Terima kasih masih mau bersahabat denganku sampai kini
Semoga Tuhan membalas kebaikanmu
Kapan kah kita bertemu lagi?
Mengulang kisah dari permulaan
Di rumah biru di pertigaan
Dan kamu menyapaku duluan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar