ketulusan seorang ibu

Rabu, 20 Mei 2015

Rumah Biru



Rumah biru dipertigaan jalan kita bertemu
Kau menyapaku duluan
Lalu kita mengenal dan bersahabat
Bercerita, tertawa, membagi kisah kehidupan
Ketertutupanku akan rahasia terbesarku sudah kuluapkan padamu
Lega rasanya sejenak membagi kisahku
Awalnya kita saling membantu, saling membutuhkan
Dalam ruangan, di meja itu aku lega
Terima kasih telah menguraikan kesedihanku
Kamu membantuku menguraikan kisahku,
Kau pun terbantu olehku karena kisahku di papermu
Awalnya kita teman, lama kelamaan bersahabat
Tapi apakah mungkin bisa lebih dari itu?
Terima kasih sudah peduli
Menungguku  di dalam ruangan itu
Berisikan orang-orang yang kehilangan akal mereka
Ada yang bernyanyi , ada  yang tertawa bahkan ada yang berlari-lari kecil tanpa memakai busana
 Dan mereka tertutup pintu besi agar mereka tidak kemana-mana
Tapi tahukah kamu, aku ingin berubah seperti katamu
Logikaku  kembali lagi, dan aku ingin sepertimu
Impianku sama sepertimu, semoga Allah selalu memberikan kesuksesan untukmu
Karna kamu Ksatria baik hati yang menolong tanpa pamrih
Terima kasih masih mau bersahabat denganku sampai kini
Semoga Tuhan membalas kebaikanmu
Kapan kah kita bertemu lagi?
Mengulang kisah dari permulaan
Di rumah biru di pertigaan
Dan kamu menyapaku duluan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar