ketulusan seorang ibu

Minggu, 24 Mei 2015

Virus

Virus merupakan suatu meta-organisme parasit berukuran 20-300 nanometer yang hanya hidup dan beraktivitas apabila berada dalam sel hidup-(sel inang)

Virus terdiri atas komponen genetik (DNA atau RNA) yang terbungkus  di dalam selubung protein ( kapsit). beberapa jenis virus memiliki  komponen tambahan , yakni ekor dan selubung membran  yang membungkus kapsid




Secara garis besar, siklus replikasi virus adalah :
Penempelan- penyisipan-Replikasi -Sintesis-Perakitan-Pelepasan
Replikasi virus dibagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan lisogenik


penjelasan

1.       Siklus Litik (Lisis)
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya  menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari infeksi, yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan fage yang dihasilkan di dalam sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus lisis disebut dengan virusvirulen.
Tahapan siklus lisis :
a)    Adsorbsi (fase penempelan).
Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri. Virus hanya menempel pada dinding sel yang mengandung protein khusus  yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada dinding sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang dapat menghancurkan atau membuat lubang pada sel inang.
b)  Penetrasi/injeksi/Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan lempeng ujung, kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga kedalam sel bakteri. Pada peristiwa ini, asam nukleat masuk ke dalam sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar sel bakteri. Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak berguna lagi.
c)    Sintesis (fase pembentukan), EklifaseReplikasi.
Enzim penghancur yang dihasilkan oleh virus akan menghancurkan DNA bakteri yang menyebabkan sintesis DNA bakteri terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian mengendalikan kehidupannya. Dengan fasilitas dari DNA bakteri yang sudah tidak berdaya, DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali. DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.
d)    Perakitan.
Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut ekor akan mengalami proses perakitan menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini dapat menghasilkan virus sejumlah 100 – 200 buah.
e)       Lisis (fase pemecahan sel inang / Pembebasan).
Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan pecah dan diikuti oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk mencari sel-sel inang yang baru. Pemecahan sel-sel bakteri secara eksplosif dapat diamati dengan mikroskop lapangan gelap. Jangka waktu yang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang dibebaskan sangat bervariasi, tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi lingkungan.
2.       Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang, setelah adsobsi dan injeksi DNA Virus (fage) berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi ini disebut profage (gen asing yang bergabung dengan kromosom bakteri). Dalam hal ini DNA virus tidak langsung mensintesis DNA Bakteri, karena bakteri memiliki imunitas. Setelah imunitasnya hilang baru DNA Virus mengendalikan Dna bakteri, yang tahap selanjutnya seperti pada siklus lisis.
Tahapan dalam siklus lisogenik :
1)    Fase adsorbsi.                                     5)    Fase sintesis.
2)    Fase injeksi.                                         6)    Fase perakitan.
3)    Fase penggabungan.                         7)    Fase litik.
4)    Fase pembelahan.

Perbedaan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik pada reproduksi virus


1.) Tuliskan perbedaan siklus litik dan siklus lisogenik pada reproduksi virus!

Siklus Litik
Siklus Lisogenik
Siklus replikasi virus dimana sel inang akan mengalami lisis (mati) pada akhir siklusnya.
Siklus replikasi virus dimana sel inang tidak mengalami kematian pada akhir siklus, karena mempunyai virulensi.
Memiliki 5 tahapan, yaitu:
adsorbsi->injeksi-> sintesis-> perakitan->litik
Memiliki 7 tahapan, yaitu:
adsorbsi->injeksi-> penggabungan ->pembelahan->sintesis->
perakitan->litik
Pada daur litik tidak terdapat fase penggabungan dan pembelahan.
Pada daur lisogenik terdapat fase penggabungan dan pembelahan.
Bersifat Non virulen.
Bersifat Virulen
Waktu relatif singkat
Waktu relatif lama
Daur litik tidak dapat berubah ke daur lisogenik karena sel inang nya rusak/ mengalami lisis dan mati
daur lisogenik dapat berubah menjadi daur litik jika virulensi bakteri hilang
Reproduksi terjadi secara bebas, tidak terikat pada kromosom inang
reproduksi terikat pada kromosom inang
Pada proses akhir, sel inang mengalami lisis dan mati
Pada proses akhir, bakteriofag masih dapat menjalankan aktivitas biasa seperti membelah
DNA virus menghancurkan DNA sel, mengambil alih fungsi sel dan menghancurkan sel
DNA virus menyatu dengan DNA sel dan tidak merusak sel.
Virus bereplikasi dan menghasilkan keturunan bakteriofage
Virus ini tidak menghasilkan keturunan
Infeksi virus berlangsung menghasilkan virus ganas (virulent)
Replikasi berlangsung menghasilkan virus sedang
Ada gejala infeksi virus
Tidak ada gejala infeksi virus

Bakteriofaga atau faga  merupakan jenis virus yang menginfeksi bakteri, contohnya E.Coli.

Klasifikasi Virus
Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi virus terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah ilmu klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara berurut sesuai dengan derajat persamaan dan perbedaan antara mereka, lalu memberinya nama ilmiah. Berikut contoh klasifikasi virus ebola berdasarkan ICTV.
•     Ordo     :      Mononegavirales
•     Famili    :      Filoviridae
•     Genus   :      Filovirus
•     Spesies  :      Ebola virus zaire
Sebagian ahli mengelompokkan virus berdasarkan jenis asam nukleat        
yang dimilikinya. Berikut adalah pengelompokan virus berdasarkan asam
nukleat yang dimilikinya.
a.    Ribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA 
Contoh virus yang termasuk kelompok ribovirus adalah
1.    virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis);
2.    virus arena (penyebab meningitis);
3.    virus picorna (penyebab polio);
4.    virus orthomyxo (penyebab influenza);
5.    virus paramyxo (penyebab pes pada ternak);                                               
6.    virus rhabdo (penyebab rabies);
7.    virus hepatitis (penyebab hepatitis pada manusia);
8.    retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).
b.            Deoksiribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA, (Contoh virus jenis deoksiribovirus adalah
 
1.    virus herpes (penyebab herpes);
2.    virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula
yang menyebabkan AIDS);
3.    virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada daun tembakau);
4.  Virus dalam Kehidupan Manusia
Pada umumnya, virus dapat menyebabkan penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Selain itu, virus juga memiliki manfaat bagi manusia. Apa saja manfaat virus?
a.  Manfaat Virus bagi  Manusia
Salah satu manfaat virus bagi manusia adalah adanya vaksin yang dapat mencegah suatu penyakit. Ilmuwan membuat vaksin dari virus yang dilemahkan atau virus yang tidak aktif.
Vaksin berasal dari virus yang dilemahkan. Vaksin tersebut disuntikkan ke tubuh manusia dan menyebabkan tubuh memproduksi antibodi atau zat lain yang membuat tubuh kebal (tahan) terhadap virus. Vaksin yang dibuat dari virus hidup dibuat oleh ahli virus dengan seleksi yang teliti. Vaksin tersebut merangsang pembentukan sistem kekebalan tubuh dan tidak membahayakan tubuh. Selain itu, virus dapat digunakan untuk membasmi hama secara biologis. Pada waktu yang akan datang, bakteriofage diharapkan dapat dikembangkan menjadi obat untuk membunuh bakteri yang menimbulkan penyakit secara spesifik.
b.  Sifat  Merugikan Virus bagi  Manusia
Dari uraian sebelumnya, diketahui bahwa kebanyakan virus dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit dan dapat menimbulkan kanker. Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat juga menimbulkan cacat fisik atau kematian karena banyak yang belum diketahui cara pengobatannya. Selain menyerang manusia, virus juga menyerang tumbuhan dan hewan. Pada gilirannya, dapat memberikan kerugian pada manusia.
1)    Virus yang Menyerang Manusia
Seperti halnya pada hewan, penyakit pada manusia pun banyak yang disebabkan oleh virus. Penularan oleh virus ini dapat melalui berbagai cara, antara lain melalui udara, cairan tubuh, dan air.
a)    Influenza
Virus influenza hanya menyerang membran trakea. Virus ini bernama
Orthomyxovirus. Virus ini menyebar melalui udara dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan.
b)   HIV (Human Immunodeficiency Virus)
HIV merupakan penyebab penyakit AIDS yang merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia atau menyerang sel darah putih. Sel darah putih ini mengontrol sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, pada penderita AIDS sistem kekebalan tubuhnya berkurang sehingga tubuhnya pun rentan terkena penyakit.
Virus HIV ditularkan melalui luka di kulit, selaput lendir, hubungan seksual,
transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. HIV banyak terdapat di darah dan cairan mani penderita.
c)    Herpes
Herpes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya bintik merah nanah dan berkelompok di kulit, dan disertai oleh demam. Penyebab herpes
Ada tipe virus herpes yang hanya menyerang membran mukus di mulut dan bibir. Selain itu, ada pula tipe herpes yang hanya menyerang alat genital sehingga menyebabkan sakit pada alat kelamin. Virus memasuki tubuh melalui luka kecil dan bersarang di tubuh secara permanen. Oleh karena itu, herpes dapat kambuh sewaktu-waktu, biasanya jika seseorang sedang stres dan daya tahan tubuhnya menurun.

d)   Cacar air
Cacar air disebabkan oleh Varicella zoster virus. Virus ini hanya menyerang kulit. Gejala yang ditimbulkan berupa demam, sakit kepala, serta timbul bintik kemerahan berisi cairan di kulit.
e)    Kanker
Virus ada juga yang menyebabkan kanker, misalnya T-cell leukemia
penyebab kanker pada sel darah putih. Selain itu, ada juga virus papilloma yang menyebabkan penyakit kanker pada genital.
f)    Polio
Virus yang menyebabkan polio hanya menyerang sel saraf. Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman, atau melalui udara pernapasan. Kemudian, virus ini berkembang di jaringan getah bening saluran pencernaan dan memasuki kelenjar getah bening. Virus ini lalu masuk ke peredaran darah menuju sumsum tulang dan otak. Akhirnya, virus ini merusak sel saraf dan dapat mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian.
2)    Virus yang Menyerang Tumbuhan
Virus yang menyerang tumbuhan dapat mengenai bagian daun, buah, dan batang. Virus biasanya menyerang tumbuhan berbunga. Virus yang menyerang tumbuhan ini dapat mengakibatkan kematian. Cara virus masuk ke dalam bagian tubuh tumbuhan, misalnya pada bagian daun, yaitu dengan bantuan serangga. Virus masuk pada saat serangga memakan daun. Virus ini tidak dibawa oleh serangga, tetapi melalui udara. Virus dapat masuk setelah dinding sel pada daun rusak karena dimakan serangga.
a)    Mosaik
Mosaik merupakan penyakit yang menyerang tomat, kentang, dan
tembakau. Penyakit ini menyebabkan daun menjadi berbintik-bintik kuning. Disebabkan oleh Tobacco Mosaic Virus (TMV).
b)   Tungro
Tungro merupakan penyakit yang menyerang padi dan menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Penyebabnya adalah virus tungro.
3)    Virus yang Menyerang Hewan
Banyak penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus. Beberapa jenis virus yang menyerang hewan mengakibatkan kematian. Virus yang menyerang hewan ini dapat juga menyerang manusia. Misalnya, virus rabies yang ditularkan melalui gigitan anjing. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.
a)    Rabies
Rabies merupakan virus yang menyerang sel saraf menyebabkan hewan
takut air dan menyebabkan hewan tersebut menjadi agresif. Virus ini menyerang hewan seperti anjing, kucing, dan monyet. Akan tetapi, virus ini dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus ini. Hal ini menyebabkan peradangan pada otak sehingga sel saraf terganggu. Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar