Keledai dan Kancil.

Keledai sedang termenung, di seberang sana dia melihat kancil melompati buaya2 dengan lincahnya tanpa dia takut, keledai terlihat heran oleh tingkah laku kancil.

Kancil: “Hello selamat siang keledai, apa kabar? sedang apa kamu ?”

Keledai:” Hello, selamat siang kancil ,  aku harap siang ini baik tapi saya ragu jika siang ini baik.”

Kancil: “Apa yang salah denganmu keledai,apa yang kamu pikirkan? Ubahlah pikiran mu..”

Keledai :” Aku heran melihatmu, sangat cerdik kamu bisa menipu buaya-buaya yang akan memangsamu?”

Kancil: Dengan  riang dan percaya  diri  dia menjawab: “ terima kasih pujiannya keledai, aku memang cerdik”

Keledai: “ dapatkan aku sepertimu?, aku harap aku bisa sepertimu”, jawabnya dengan nada lemas

Kancil: ” kasiannya dirimu dan kamu mau dikasihani... itulah kesalahanmu.”

Keledai: “ iya aku memang kasian”

Kancil:” ohhhh, teman baikku keledai, ingat kita memiliki masing2 kelebihan, dan kamu jangan ingin sepertiku tapi kamu dapat cerdik, ingat Tuhan tidak memberikan saraf otak yang berlebih padaku dan pula Tuhan juga tidak berikan saraf otak kurang padamu.”

Keledai: “ lalu mengapa kamu sangat cerdik?”

Kancil:  “ Aku tak pernah takut pada apapun juga, aku hanya takut pada Tuhan yang menciptakanku, ketika aku dalam masalah besar, aku percaya jika Tuhan ada di sampingku dan segera membantuku.

Keledai: hanya itu?

Kancil:” iya, kamu tak pernah percaya diri terhadap dirimu sendiri, kamu tak pernah bersyukur pada  pada apa yang diciptakan Tuhan untukmu sehingga kamu terlihat lemah dan selalu mengeluh , lihat betapa kuatnya dirimu jika kamu  percaya diri dan riang sepertiku... aku lebih kurus dari pada kamu keledai... “

Keledai: “Terima kasih kancil, aku akan percaya diri dan selalu riang, Tuhan begitu baik padaku, jika hanya jika aku terus mengeluh, maka aku tak percaya adanya Tuhan karna Tuhan menciptakanku dengan begitu sempurnanya.”